Biography

PERJALANAN HIDUP

Neque facilisis a, faucibus orci orci nulla eget dictumst congue interdum etiam aliquam lobortis egestas pretium porttitor eget gravida urna, cursus imperdiet in arcu.

Turpis elementum, ultrices dui maecenas quisque cras dui sed porttitor aliquam morbi libero egestas lacus sed.

Commodo sit arcu curabitur egestas metus, dictum lectus vulputate sed pharetra nisl, sed eget pellentesque magna porttitor sed in maecenas maecenas rhoncus neque imperdiet eget bibendum malesuada enim, eu eu ac id pharetra ultrices tempus accumsan aenean nullam egestas viverra.

1970

Saya lahir di sebuah desa kecil di Sumatera Utara pada tahun 1970. Sebuah desa saya terletak di antara persawahan dan perkebunan kelapa sawit dan jauh dari keramaian kota. Saya adalah anak ke enam dari tujuh bersaudara.
Bapak saya adalah seorang petani yang bekerja keras untuk menghidupi keluarga kami. Ibu saya adalah seorang ibu rumah tangga yang selalu mengurus kami dengan penuh kasih sayang.

Di usia 4 tahun, saya kehilangan bapak ,kehilangan bapak baru bisa saya rasakan ketika sudah beranjak dewasa.

Saya tumbuh besar di lingkungan yang sederhana dan alami. Saya senang bermain bersama teman-teman saya di sawah, sungai, dan hutan. Saya juga suka membantu orang tua saya di ladang dan di rumah. Saya belajar banyak hal dari ibu saya, seperti menghargai alam, bersyukur atas apa yang ada, dan bermimpi tentang masa depan yang lebih baik.

Saya tidak pernah melupakan hari pertama saya sekolah. Saya berjalan kaki untuk sampai ke sekolah dasar terdekat. Saya merasa gugup dan takut, tapi juga penasaran dan bersemangat. Saya bertemu dengan banyak anak-anak baru dari desa-desa lain.

Saya juga mendapat pelajaran-pelajaran baru dari guru-guru yang baik hati. Saya sangat menikmati sekolah, meskipun kadang-kadang ada kesulitan dan tantangan.
Sekolah adalah pintu gerbang saya untuk mengenal dunia yang lebih luas.

Saya bercita-cita menjadi seorang tentara yang pada saat itu sangat kagum dengan kegagahannya. Saya ingin membuat ibu saya bangga dan bahagia.

1989

Hari demi hari terlewati, saya berhasil lulus dari SMP N Rajamaligas, kemudian saya melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi lagi yaitu SMA. Saya mendaftar di SMA Negri Perdagangan, sebuah kota kecil yang jaraknya sekitar 15 km. Demi menghemat biaya saya kost di dekat sekolah tepatnya di Jln Sandang Pangan saya lupa nomor rumahnya, tapi saya masih ingat jelas letaknya dan warna rumahnya. Di sana saya bertemu dengan teman teman baru dari daerah lain yang sama-sama sekolah di kota tersebut. Tahun pertama saya lancar di sekolah tersebut, dan saya naik kelas dua, akan tetapi saya memilih pindah sekolah ke SMA 3 N Pematang Siantar. Tahun pertama saya di Pematang Siantar, saya masuh tinggal di rumah saudara saya di kota tersebut. Pada tahun kedua saya tepatnya kelas tiga, saya pindah kost ke daerah Parluasan, sebuah wilayah terminal yang pada saat itu sangat terkenal dengan kerasnya kehidupan terminal di Pematang Siantar.